Gue
suka nonton acara-acara pencarian bakat. Terutama bakat dibidang tarik tambang
suara. Dari yang paling keren kaya American Idol. Sampai yang paling absurd
kayak Arab idol. Nonton Arab idol itu udah kaya nonton lomba hafidz. Lagu apapun
yang mereka nyanyikan, semua terdengar seperti ‘mengaji’ di telinga gue.
Kalau
di Indonesia hampir semua acara pencarian bakat suka gue tonton. Tapi, gue
paling suka nonton waktu bagian audisinya
aja. Indonesian idol, X-factor, sampai D’academy dangdut. Tapi yang paling keren waktu nonton audisi
‘aku anak Biskuat’ sih. Itu juara banget. Semua terlihat natural dan tanpa
dibuat-buat.
Ngetwain
kejeniusan orang-orang yang kadang bikin kita geleng-geleng kepala.
Kadang-kadang
suka sedih pas nonton acara beginian. Ada satu peserta yang katakanlah suaranya
bagus, tapi nggak lolos gara-gara tampangnya membuat kita iba. Atau ada peserta
yang suaranya bagus, tampangnya bagus, tapi sayang kisah hidupnya nggak bagus.
Bukannya nyanyi dia malah nangis. Menceritakan ketidak adilan yang diberikan tuhan
kepadanya. Sungguh menggugah hati dan mendongkrak rating siaran.
Tapi
yang paling seru waktu bagian peserta yang
absurd. Harusnya ini audisi menyanyi mereka malah main sirkus. Ada yang nyanyi sambil kayang , ada yang buka
baju sambil nyanyi, ada pula yang kayang tanpa pake baju sambil nyanyi. Sampai
yang paling parah ada peserta yang pas ditolak juri dia jadi bingung sendiri.
Agnezmo:
“maaf ya, kamu belum bisa lolos. Belajar lagi ya. Tetap semangat”
Peserta
absurd: “loh, ini acara apa sih?!”
Ahmad
Dhani: “ini Indonesia Idol!”
Peserta
absurd: “loh, saya kok bisa ada di sini ya?!”
Anang,
Ahmad Dhani, Agnezmo serempak berteriak.
“YA
MANA GUE TAU, TUTUP BOTOL!!!”
Menurut
gue, seni menonton ajang pencarian bakat itu ya nonton audisinya. Nonton
perjuangan mereka waktu di awal. Kalau sudah tahu-tahu show di
panggung gede aja mah kurang asik. Kurang membekas dipikiran, kurang memotivasi
diri, kurang-kurangin lah berbuat jahat kepada mantan. #EhMaap.
Sebagai
seorang manusia normal. Ada kalanya gue terpengaruh dengan acara ini. Karena
memang tujuan dari siaran seperti ini adalah untuk mempengaruhi audience, bawasannya kita juga bisa
seperti mereka dan menjadi idoloaaa….Indonesiaaa….
*nyanyi
jingle Indonesia Idol*
Terlebih
jika ada peserta yang waktu audisi mereka
menyanyikan lagu favorite kita.
Kemudian juri meloloskan dia. Kemudian di dalam hati kecil ini mungkin kita
berkata:
“yaelah,
begitu doang diloloskan. Cih. Aku
bisa lebih bagus dari dia, kali!”
*langsung nyanyi sambil kayang
dan tentu saja tanpa baju*
Karena merasa tertantang dan ingin membuktikan
kepada dunia. Ikutlah audisi. Sampai di bagian pendaftaran dan dapat nomor antrean, ehh nggak jadi audisi. Pas ditanya, kenapa?
“wadaw,
antrenya panjang pak, saya punya varises ini, nggak kuat diri
lama-lama”
*tendang*
*bagian
varisesnya*
Untungnya
gue tidak pernah nekat mempercayai
sugesti diri sendiri. Gue sadar tidak ada yang bisa dijual dari suara gue yang
cempreng ini.
Kadang
suka sedih kenapa bisa punya suara kayak begini. Bukan hal baru kalau gue di bully masalah suara. Ya dikatain cempreng lah, kaset rusak lah, follow young lex di twitter lah. Banyak.
Makanya, kadang gue suka kagum sama orang yang suranya bagus dan merdu untuk didengar.
Beda dengan gue yang terdengar mau sakaratul maut kalau lagi nyanyi.
Gue
pernah lagi presentasi di kelas, selesai menjelaskan materi biasanya ada sesi
tanya jawab. Nah, dibagian ini sering terjadi adu argument. Saking ngototnya
kedua belah pihak antara gue sebagai penyaji
materi dan penanya yang sama-sama nggak mau kalah, gue akhirnya ngomong terus. Sebagai
pemateri jelaslah gue nggak mau kalah.
Karena
dosen muak melihat gue yang dari tadi ngomong dengan suara cempreng, dosen akhirnya nyuruh gue berhenti:
“Udah,
san, udah. Kamu ngomongnya biasa aja, jangan kaya orang mau nangis gitu. Ini cuma presentasi biasa kok.”
SIAPA
YANG MAU NANGIS WOYYYY!!!
Habis
dibilangin gitu, gue jadi mau nangis beneran.
Punya
suara yang cempreng juga membuat tingkat kemaskulinan gue sebagai cowok suka
terjun payung. Susah sekali membuat suara yang seolah-olah dalam dan berwibawa.
Padahal
dari hasil penelitian yang pernah gue baca, dampak suara cowok itu berpengaruh
sampai 38% untuk memikat hati wanita. Makanya wanita suka dengan cowo-cowo
bersuara dalam dan tegas, selain enak di dengar. Katanya, tipe suara cowo seperti
ini juga menjanjikan keturunan yang banyak.
Beberapa teman di sosial
media yang nggak pernah ketemu gue. Kemudian punya kesempatan bertemu pasti
suka kaget dengan suara gue. Udah cempreng kalau ngomong gak bisa nyantai.
Ntah kenapa gue suka lepas
kontrol kalau lagi ngobrol ghibah. Apalagi obrolannya seru. Adrenalin
gue serasa dipacu dan endingnya gue jadi suka teriak-teriak pas lagi ngomong.
Bodohnya. Gue suka nggak
bisa membaca kondisi dan situasi.
Permasalahan pertama
prihal suara ini terjadi ketika gue punya kesempatan untuk bertemu blogger yang
wajahnya mirip Tere Liye asal Balaikpapan. Yogaesce.
Waktu pertama kali ketemu
Yogaesce. Gue dijemput sama dia di rumah kakak yang ternyata satu komplek dengan
rumah pacar barunya mantan Yoga. Gimana. Informasi yang sangat nirfaedah bukan.
Kayaknya Yoga ini manusia
paling buta arah di dunia. Lebih akut buta arahnya dari pada Zoro dalam serial
anime One Piece. Kalau Zoro masih mending punya keahlian main pedang. Kalau
yoga.
Yoga kalau habis sendawa
aja dia harus tidur siang dulu untuk mengembalikan energi yang baru saja
terbuang.
Untuk sampai ke perumahan yang
sangat gampang ditemukan aja Yoga harus nyasar dulu. Disuruh dari turun gunung,
belok kanan. Yoga malah terus. Disuruh jalan lurus ikutin jalan gede dia malah
belok-belok. Sumpahin-able banget
kan.
Kita rencananya mau pergi
ke mekdi. Tapi karena parkirnya ribet
kita pun beralih menuju kaefci. Yang letaknya
cuman sebrangan dengan mekdi yang
tadi. Di sana sedang ramai acara anak-anak yang lagi merayakan ulang tahun.
Tiba-tiba gue dan Yoga memasuki bangunan kaefci
itu. Yoga berjalan di depan, gue mengikuti dari belakang.
Semua berjalan dengan
normal, kita duduk, ngobrol, bahas hal-hal yang lagi keren, pesan makan, dan
ghibahin orang.
Waktu itu belum ada hal
aneh yang terjadi di sekitaran kita duduk. Sampai pada saat topik pembicaraan
berpindah, dari yang awalnya bahas yang lagi rame di blogger saat ini ke pembahasan
pertukaran film.
Gue: Yog, ada film apa
aja?
Yoga: Mau yang genre apa?
Komedi, sci-fi, atau apa?
Gue: Yang Komedi deh, ada
apa aja?
Yoga: Nih lo liat sendiri!
*Yoga nyodorin laptopnya
ke gue*
Sambil melihat-lihat
daftar film yang Yoga punya, gue sambil ngomong-ngomong film apa aja yang gue
punya. Jadi ini semacam sesi barter film.
“ehh, Yog, aku ada fake
taxi nah, mau kah?”
Gue ngomong begitu.
Ke Yoga.
Dengan suara keras.
Dan lafal yang jelas.
Nggak beberapa detik semua
ibu-ibu pada noleh ke bangku kita. Ngeliatin gue dan Yoga yang juga sibuk
menoleh ke arah lain. Mencoba pura-pura mencari tahu di mana sumber asli suara
yang mengucap Fake Taxi di kaefci
siang-siang begini pas di acara ulang tahun anak-anak.
Yoga: Bungulnya nah,
bisanya teriak Fake Taxi nyaring
betul.
Gue: Hah, manada aku
teriak.
Yoga: Kamu teriak, bungul.
Gue: Ihh, bisanya, manada
nah.
Yoga: Teriak!
Gue: Enggak!
Yoga: Teriak!!!
Lalu semua pandangan
ibu-ibu semakin tajam mengarah ke kita. Karena sekarang kita beneran lagi
teriak-teriak.
Nggak lama setelah itu
kita cabut dari kaefci dan gue masih
nggak percaya kalau tadi gue ngomong Fake
Taxi dengan nada berteriak di tengah keramaian anak-anak.
PS: buat yang nggak paham
dialog gue sama Yoga. “Bungul” itu artinya bodoh atau bego. “manada” itu artinya
tidak ada, atau nggak ada. Gimana. Bermanfaat kan infonya.
#Cerita
33 KOMENTAR
Yoga Esce suka nyasar juga? Kutukan sering tersesat itu ngeselin. :(
ReplyDeleteTau lu, San. Pas ngomong suaranya kalemin sedikit gitu. Jangan kayak orang teriak-teriak. Apalagi yang ngomongin pria kemayu pakai lipstik pas bukber di Meruya itu. Syukur aja dia nggak nengok. :')
Yang namanya Yoga emang suka nyasar.
DeletePadahan perasan gue suara gue pelan loh, lembut. Telinga kalian nih keknya yang terlalu sensitif.
DeleteKasihan Yoga, nggak bisa Yoga.
Buka yutjub dulu, apa beneran ada Arab Idol? XD
ReplyDeletesecempreng itukah, sampai bapak dosen menyuruh untuk stop presentasi gegara denger suara yang bernada-nada mau nangis? haha
Ada bang, sorry, gue kalo nulis biasanya riset dulu walaupun minim, jadi opininya nggak gampang dipatahin :)
DeleteNah yang bagian teriak itu udah pernah diceritain sama Tere Liye. Pas ketemu di Malang eh emang iya Ichsan begitu. Di Jakarta lebih parah. 😂
ReplyDeleteTapi baguslah kalau ngobrol sama Ichsan nggak pernah kehabisan bahan. Jadi nggak diem-dieman.
kalo kelamaan ngorol jadi pengen nangis.
DeleteBg Haris: Semacam kekuatan gue meningkat gitu ya, kang?
DeleteKang Haris sa aee ah :$
Dian: Thanks bro.
Ada g peserta audisi yg nyanyi tapi ga nyanyi terus lolos?
ReplyDeleteSi yoga juga bisa tau ngayunin pedang, pedang yg bawah sampe nancep ke lobang
Au lobang apa kali
Ada, namanya Niki kalo gak salah.
Delete...
Follow young lex di twitter, bisa kasih testimoni faedahnya bang? Wkwk
ReplyDeleteKayanya yang soal suara ada benernya, secara, laki-laki dengan suara cempreng dianggap kurang laki. Alhamdulillah engga sendirian :"D
Kamu follow dulu, terus rasakan manfaatnya.
Deletealhamdulilah punya sodara, ya.
suara lu emang gak karuan, bikin temen yg maen ama lu pura-pura bego dan ngomong, "bentar bu, itu bukan temen saya. Gak kenal"
ReplyDelete*kirim file fake taxi
Kebanyakan emang gitu sih, Banyak yang nggak kuat nahan malu keknya kalo ngobrol bareng gue wkwkwk.
Delete*send via tenaga dalam*
wa juga kalau ngomong susah bet wolesnya padahal cuman ngomong biasa doang, di kirain lagi treakin maling. maksud hati cuman pen ngomong bae-bae eh di katain marah-marah tapi wa masih bersyukur suara wa nga cempreng wkwkwkwkwk
ReplyDeleteMungkin iti pengaruh suku juga kalik ya, nyokap gue sulawesi soalnya jadi ngomongnya agak nyaring. lo suku apa emang ?
DeleteIni pertanyaan rasis amat yak.
Eh sama, tapi kalau aku gara2 logat juga sih, kata temen2 yg dari solo, kalau aku ngomong g santai, ngegas terus. Maklum, jawa timuran emang gitu, cuman kalau soal suara cempreng, sorry ye.. Juara lomba nyanyi tingkat RT nih
ReplyDeleteNahh, berarti emang silsilah suku pengaruh agak gede kalik ya. Di Solo kan orangnya lemah lembut kalo ngomong, kalo beda sendiri aja pasti dikira aneh langsung.
DeleteHAHAHAHAHAHAHAHAHHAHA NGAKAK BACA INI KENAPA AKU BARU BACA SEKARANG SIK HAHAHAHAHAHAHAH GILAK HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA BUNGULAN BANAR HEH SIDIN HAHAAHAHAHHAHAHAHAHAHAHAHHAK.
ReplyDeleteOke, yang soal ajang nyanyi. Kamu nggak nonton The Voice, San? Gils itu bagus juga audisinya. Sama kayak kamu, ku malah lebih suka nonton audisinya daripada pas nyanyinya. Lucu aja ngeliat blind audition. Peserta maupun jurinya bikin ngakak dan bisa mengakrabkan diri gitu. Aku jadi mikir kalau konsep Dangdut Academy rada nyomot dikit konsepnya The Voice di bagian mengakrabkan diri itu.
Teruuuuuus..... HAHAHAHAHHAHA TAIK AH. Taik banget. Aku juga pernah dikatain lagi nangis padahal aku lagi nggak nangis. Pas nyanyi dikira nangis, pas deklamasi puisi perjuangan dikira nangis. Ya Allah.... sedih bet dah. Terus ya, kalau tiap jalan sama temanku, mereka malu gitu kalau aku udah teriak-teriak kegirangan liat diskonan. Itu iya sih murni teriak. Wajar aja mereka malu. Lah pernah tuh aku jalan sama Dita dan Ikhsan, terus aku ketemu sama Kak Muti, teman kerjaku dulu. Dia di lantai bawah, aku di eskalator. Aku langsung manggil dia gitu kan. Melambai-lambai ke arah Kak Muti itu. Eh taunya pas udah turun dari eskalator, Dita dan Ikhsan nggak ada di sampingku. Pas aku noleh ke belakang, mereka jalan cepet-cepet ninggalin aku gitu. Bangke aku langsung kejar mereka dan mereka bilang kalau mereka malu punya teman kayak aku yang hebohan. Padahal kan aku ngerasa manggil Kak Mutinya nggak teriak-teriak memekik telinga gitu. T__T
Btw itu mekdi di SCP parkirannya ribet? Hmm. mekdi di Samarinda memang yang terbaiq sih ya! Hidup Samarinda! Yogaesce anak Balikpapan bangke bajingaaaak!
Mekdi SCP gundulmu. Itu ceritanya mekdi balikpapan woy!
DeleteSALAH KETIK ANJEEEEER. MAKSUDNYA YA MEKDI BPP BANGKEEEEEEE!!!!
Deleteini komennya Icha bisa dibikin postingan sendiri aja, nggak? tingal tambahin beberapa point bisa jadi postingan baru ini :/
DeleteKayanya kalo kita ketemu dan ngobrol, kita bakal saling teriakin deh. Suaraku pun cempreng, selalu bersemangat, dan susah kontrol ketawa -_- Apalagi kalo mengomentari sesuatu/seseorang yang ada di sekitar, pasti suaraku gede. Kamu gitu juga ga, San? Wkwkwk
ReplyDeleteYok lah atur skejul buat meet up, mari kita cemprengkan Indonesia.
DeleteIhh, itu hobi gue banget dah ngomenin orang sekitar, kepuasan tersendiri itu hahahah.
Cih. Ternyata yoga cupu. Harusnya turun gunung lurus, dia malah ngapsul.
ReplyDeleteBUNGUL ITU APAAN WOOOY? :))
SIAPA YANG NGAPSUL WOYYY!!!
Deletebaca PS di bawah dong, jangan manja.
Akhirnya anak ini sadar juga kalo ngomong gak pake tenggorokan. Bikin malu bungul! :')
ReplyDeletePadahal gue selow, hmmm
DeleteHaaahaha iya juga ya, nontonin audisi-audisi gitu kayaknya seruuuuuk :D Dan kebanyakan kan audisi yang ditampilin di TV itu disaring dulu yaak, kayak misal Indonesian Idol yang dicari untuk ditayangin di tv kan kalau nggak yang bagus banget, ya yang absurd parah wkwkw. Biar Rating broooooh wkwkw
ReplyDeleteHahaha suaramu secempreng apa sih, San? Penasaran suwer hahahak.
Aku kok membaca percakapan orang-orang Kalimantan macam kamu sama Yoga jadi ngakak sendiri ya wkwk. Lucu logatnyaaa soalnya wkwk :D
Makanya, yam... lain kali kalo mau teriak gitu coba dibawa ngerap kayak YOKLEX.
ReplyDeleteKali aja ibu-ibu disitu ga cuma noleh.
:))
salah faham emak emak kece itu
ReplyDeleteWkwk bungulnya nyambat fake taxi di antara perkumpulan ibu2.
ReplyDeleteBtw, saya skrg ga pernah lagi nontom acara audisi2an karena udah capek terlalu banyak sandiwaranya.
baru denger gue, cowok yang punya suara dalem menjanjikan banyak keturunan :V
ReplyDeleteetdah macem emak gue nih kayaknya kalo ngomong wkwkwk
Terima Kasih buat kalian yang udah mau ninggalin komentar. Nggak perlu nyepam atau tebar link buat dapat feedback dari gue. Cukup rajin kasih komentar gue pasti bakal kasih feedback balik. Kalian senang gue juga Senang, double deh senangnya ^^
Yang Ngetik -@Ichsanrmdhni